Efektivitas Pemberian Injeksi Intravitreal Ranibizumab pada Penderita Age Related Macular Degeneration (ARMD) Tipe Neovaskular
Abstract
Tujuan: menunjukkan adanya perubahan pada best corrected visual acuity (BCVA) dan ketebalan retina sentral (central retinal thickness/CRT) setelah 1 tahun pemberian intravitreal ranibizumab pada kasus Age Related Macular Degeneration (ARMD) neovascular berdasarkan jumlah injeksi dan metode pemberian.
Metode: Penelitian retrospektif ini terdiri dari 38 mata yang mendapatkan injeksi ranibizumab pada tahun 2011-2012 di Jakarta Eye Center. Berdasarkan jumlah injeksi, 24 mata mendapatkan 1-3 kali injeksi/tahun dan 14 mata mendapat lebih dari 3 kali injeksi/tahun. Berdasarkan metode pemberian, 10 mata diberikan loading dose dan 28 mata diberikan injeksi sesuai dengan kebutuhan.
Hasil: usia rata-rata subyek adalah 72.5±8.83 tahun. Pengamatan dalam 1 tahun dimulai sejak injeksi intravitreal ranibizumab pertama diberikan. Berdasarkan jumlah injeksi, keompok dengan lebih dari 3 kali injeksi/tahun menunjukkan peningkatan BCVA yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang mendapatkan 1-3 kali injeksi/tahun (-0.1 LogMAR vs -0.05 LogMAR). Kelompok yang mendapat lebih dari 3 kali injeksi/tahun juga menunjukkan pengurangan CRT yang lebih besar dibandingan dengan kelompok yang mendapat 1-3 kali injeksi/tahun (118.29 ?m vs 107.6 ?m). Berdasarkan metode pemberian, kelompok dengan loading dose menunjukan BCVA -0.1 LogMAR sedangkan pada kelompok yang mendapat dosis sesuai kebutuhan tidak menunjukkan perubahan. Kelompok metode loading dose menunukkan pengurangan CRT yang lebih besar dibandingan kelompok yang mendapat dosis sesuai kebutuhan.
Simpulan: injeksi intravitreal ranibizumab dengan lebih dari 3 kali injeksi dan dengan metode loading dose memberikan hasil yang lebih baik dalam tatalaksana ARMD neovaskular.
Full text article
Authors
Copyright (c) 2020 Ophthalmologica Indonesiana
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.